Kunjungan saya.

Halo!, Kembali lagi di bimo blog-blog. Hari ini aku mau menceritakan tentang kunjungan ke kerabat ayah yang aku lakukan untuk mengasah keberanian dan tantangan dari kakak Olin dan kakak Diki. Pada tanggal 24 februari 2018 kemarin aku memutuskan untuk pergi ke rumah teman ayah aku yang bernama om Arinaka. Nah untuk mencapai rumah om ari ini cukup jauh. Aku harus menaiki 3 kali angkot yang beroprasi. Jam 6.30 aku berangkat, sampai didepan komplek aku menunggu angkot yang jurusannya ciwastra-gedebage. 10 menit aku menunggu, ahkirnya ada. Disambut dengan ramah oleh supirnya ” dek, mau kemana?”. Aku jawab, ” ke pasir impun kang, gede bage”. Ahkirnya saya diizinkan masuk oleh supirnya karena jurusannya benar . dari luar komplek saya menuju jalan soekarno hatta untuk menyeberanginya. Saat menyebrang saya sangat harus berhati-hati, karena jalan sekarno hatta ini sangat banyak mobil yang kencang. Setelah menyebrang, aku langsung menaiki angkot ujung berung. Setelah ngetemp 20 menit,ahkirnya angkotnya jalan dan saya langsung berhenti di jalan cicukang. Disana aku langsung memilih angkot lagi. Aku langsung memberhentikan angkot jatinangor – dipatiukur yang kearah pasir impun. Aku pun langsung menaiki angkot itu. Saat angkotnya jalan aku merasakan kembali ke masa lalu. Saat aku sekolah di sekolah dulu, aku sama persis menggunakan jalan itu. Suasananya masih sangat sama sekali. Sampainya di pasir impun, aku langsung menaiki ojek untuk sampai ke rumahnya om ari ini. Sekitar 5 menitan, ahk79irnya aku sampai di rumahnya om ari. Aku pun langsung mengetuk pintunya dan mengucapkan punten. Ahkirnya om arinya keluar dan saling bersalaman di depan pintu. Aku pun langsung diajak masuk ke rumahnya. Rumahnya ini keren sekali. Om ari ini juga arsitek. Jadi ia buat rumah dari hanya tanah saja awalnya. Om ari pun memanggil istrinya beserta kedua anaknya yang masih berada  di jenjang SD. Aku pun langsung menyapa keluarganya. Kita pun berbincang-bincang tentang rumahnya. Om ari ini seoarang arsitek. Ia membuat rumah dengan teknik eropa. Belanda dan juga portugis. Ia menceritakan bagaimana proses awal rumah ini dibentuk. Ia juga menceritakan pertama kali bertemu ayahku. Ia bertemu ayahku pada saat om ari ini bersepeda dengan keponakan ayahku. Jadi intinya ayahku di kenalkan oleh keponakannya dengan om ari. Tak berapa lama, aku langsung meminta izin untuk memfoto arsitekturnya. Dari mulai lekuk rumahnya dan juga situasi-situasinya. Setelah itu aku langsung diajak untuk makan di meja makanya. Aku deberikan sebungkus nasi uduk yang menurut aku sangat enak sekali. setelah makan, aku langsung diajak om ari untuk melihat workshopnya. Ia menceritakan tentang projeknya di jakarta minggu depan. Ia akan membuat sebuah stand untuk membuat sebuah kaki peletakan barang untuk museum. Dari workshopnya aku langsung meminta izin ke om ari untuk pulang, om ari pun langsung mengizinkanku untuk pulang. Disana saya mengucapkan terima kasih banyak karena sudah mau menerima saya sebagai tamunya. Disana aku mendapatkan banyak hal. Seperti design arsitekturnya. Dan aku sangat senang sekali mereka bisa akrab satu sama lain.


Leave a comment